Kamis, 16 Januari 2014

  • Cara Membuat Batik
    • Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :

    • Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
    • Canting sebagai alat pembentuk motif,
    • Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)
    • Lilin (malam) yang dicairkan
    • Panci dan kompor kecil untuk memanaskan
    • Larutan pewarna

Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:

  1. Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.
  2. Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
  3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
  4. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .
  5. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
  6. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.
  7. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
  8. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
  9. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
  10. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
  11. Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.
  12. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.
CiriCara: Cara Membuat Kain Batik CiriCara.com – Kain batik sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat Indonesia. Batik juga sudah mendapatkan pengakuan warisan budaya dari UNESCO. Tapi, sebagai orang Indonesia apakah Anda sudah tahu cara membuat kain batik? Untuk memperingati Hari Batik Nasional, sejumlah Polwan mengikuti acara membatik bersama. Beberapa ada juga yang memperingatinya dengan memakai batik saat beraktifitas. Tapi, akan lebih baik lagi jika Anda bisa menjaga dan meneruskan warisan nenek moyang ini. Berikut cara membuat kain batik: 1. Ketel Proses ketel adalah tahap awal dari pembuatan kain batik. Secara garis besar, proses ketel adalah perebusan kain dengan menggunakan bahan-bahan alami dan kurang-lebih memakan waktu 7 hari. Setelah kain di ketel, kain dibersihkan dan dikeringkan kemudian diberi motif dengan menggunakan pensil. (Motif adalah pola gambar yang akan dibuat) 2. Canting Proses selanjutnya adalah penutupan motif dengan menggunakan malam atau lilin. Proses ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus bernama canting. Proses canting terkesan mudah namun butuh kesabaran dan ketelitian tinggi agar malam tidak mbleber di kain. 3. Celup Setelah semua motif sudah tertutup oleh malam, sekarang saatnya pencelupan atau pewarnaan. Di mana proses pewarnaan batik merupakan proses “buka-tutup”. Ketika kita ingin mewarnai dasar kain, maka seluruh gambar motif harus ditutup dengan malam. Tapi, jika kita ingin mewarnai motif, maka seluruh dasar kain harus ditutup dengan malam. Proses ini akan lebih rumit lagi saat memasuki pekerjaan detail seperti nyecek (membuat titik-titik kecil untuk mengisi motif) dan nyolet (memberikan warna langsung di atas kain dengan menggunakan kuas untuk memberi efek gradasi). 4. Nglorod Proses ini adalah proses perebusan kain yang sudah melalui proses celup. Proses nglorod ini bertujuan untuk meluruhkan kain yang sudah dibubuhi malam. Setelah proses ini selesai, kain bisa dijemur dahulu kemudian baru bisa dibatik kembali. 5. Nembok Proses nembok sendiri adalah proses penutupan malam pada dasar kain, kecuali motif. Semua dasar kain akan ditutup dengan malam menggunakan canting bermata besar (lubang besar). Setelah warna dasar ditembok, baru kemudian motif dihias, dengan menggunakan cecekan (titik-titik kecil dan halus) atau isen-isen (motif pengisi). Setelah proses nembok selesai, barulah proses pewarnaan motif dimulai. Proses pewarnaan ini dilakukan secara berulang sampai semua kain tertutup oleh warna yang diinginkan. Proses pembuatan kain batik ini memang terbilang rumit dan butuh kesabaran. Selain harus teliti, kita juga harus pandai dalam menciptakan motif sendiri. Bagaimana, tertarik untuk mencoba membantik sendiri?

Read more at: http://ciricara.com/2012/10/02/ciricara-cara-membuat-kain-batik/
Copyright © CiriCara.com
CiriCara: Cara Membuat Kain Batik CiriCara.com – Kain batik sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat Indonesia. Batik juga sudah mendapatkan pengakuan warisan budaya dari UNESCO. Tapi, sebagai orang Indonesia apakah Anda sudah tahu cara membuat kain batik? Untuk memperingati Hari Batik Nasional, sejumlah Polwan mengikuti acara membatik bersama. Beberapa ada juga yang memperingatinya dengan memakai batik saat beraktifitas. Tapi, akan lebih baik lagi jika Anda bisa menjaga dan meneruskan warisan nenek moyang ini. Berikut cara membuat kain batik: 1. Ketel Proses ketel adalah tahap awal dari pembuatan kain batik. Secara garis besar, proses ketel adalah perebusan kain dengan menggunakan bahan-bahan alami dan kurang-lebih memakan waktu 7 hari. Setelah kain di ketel, kain dibersihkan dan dikeringkan kemudian diberi motif dengan menggunakan pensil. (Motif adalah pola gambar yang akan dibuat) 2. Canting Proses selanjutnya adalah penutupan motif dengan menggunakan malam atau lilin. Proses ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus bernama canting. Proses canting terkesan mudah namun butuh kesabaran dan ketelitian tinggi agar malam tidak mbleber di kain. 3. Celup Setelah semua motif sudah tertutup oleh malam, sekarang saatnya pencelupan atau pewarnaan. Di mana proses pewarnaan batik merupakan proses “buka-tutup”. Ketika kita ingin mewarnai dasar kain, maka seluruh gambar motif harus ditutup dengan malam. Tapi, jika kita ingin mewarnai motif, maka seluruh dasar kain harus ditutup dengan malam. Proses ini akan lebih rumit lagi saat memasuki pekerjaan detail seperti nyecek (membuat titik-titik kecil untuk mengisi motif) dan nyolet (memberikan warna langsung di atas kain dengan menggunakan kuas untuk memberi efek gradasi). 4. Nglorod Proses ini adalah proses perebusan kain yang sudah melalui proses celup. Proses nglorod ini bertujuan untuk meluruhkan kain yang sudah dibubuhi malam. Setelah proses ini selesai, kain bisa dijemur dahulu kemudian baru bisa dibatik kembali. 5. Nembok Proses nembok sendiri adalah proses penutupan malam pada dasar kain, kecuali motif. Semua dasar kain akan ditutup dengan malam menggunakan canting bermata besar (lubang besar). Setelah warna dasar ditembok, baru kemudian motif dihias, dengan menggunakan cecekan (titik-titik kecil dan halus) atau isen-isen (motif pengisi). Setelah proses nembok selesai, barulah proses pewarnaan motif dimulai. Proses pewarnaan ini dilakukan secara berulang sampai semua kain tertutup oleh warna yang diinginkan. Proses pembuatan kain batik ini memang terbilang rumit dan butuh kesabaran. Selain harus teliti, kita juga harus pandai dalam menciptakan motif sendiri. Bagaimana, tertarik untuk mencoba membantik sendiri?

Read more at: http://ciricara.com/2012/10/02/ciricara-cara-membuat-kain-batik/
Copyright © CiriCara.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar